Minggu, 20 Desember 2015

7 Hikmah Dari Pendakian Gunung Salak

Masih tentang Gunung Salak.

Iya, pendakian kali ini memang benar - benar berkesan buat gw. Beda dengan pendakian gunung sebelumnya yang misinya ngejar sunrise lah, edelweis lah, apalah, tapi bagi kami waktu itu yang penting bisa pulang ke rumah secepatnya. Padahal sebenarnya visi awal emang mengejar sunrise sih. hahaha..

Kali ini gw akan share 7 hikmah yang mungkin bisa di jadikan tips ketika kalian akan mendaki, khususnya Gunung Salak

Pertama
Tahu sama siapa kita mendaki. Hal pertama yang paliiiinggg penting menurut gw. Kenal lebih jauh dengan teman sesama pendaki dalam rombongan adalah hal yang paling utama. Gw sadar banget kalau gw masih amatiran untuk menjadi pendaki ulung. Makanya waktu diajak ke Gunung Salak sama andi sebenernya gw ngga ragu, cuma mikir aja, "Masa naik lagi!". hehehe... 

Kedua
Siapin fisik dan mental. Gunung ini benar - benar masih berupa hutan yang rapat banget. Banyak banget mitos yang berkembang di sana. Ada yang bilang angker lah, banyak orang hilang lah dan masih banyak lagi. Apalagi waktu musim hujan rawan banget sama longsor. FYI nih, dua minggu sebelum hari H, setiap pagi gw selalu rutin minum air madu hangat dan sempetin untuk lari di CFD sekali. Hasilnya? Lumayan lahhh.. tanya aja sama Maul dan Mastur. hahaha..

Ketiga
Persiapkan barang bawaan jauh - jauh hari. Bikin list kalau perlu. Barang yang wajib di bawa menurut gw adalah : senter/headlamp, payung, ponco/jas hujan, geiter atau kalau ngga ada pakai kaos kaki panjang untuk menghindari pacet atau lintah yang pasti pada keluar pas musim hujan minimal 2 buah (satu untuk di pakai pas naik, satu dipakai saat tidur dan saat turun gunung), sarung tangan, rain coat buat melindungi tas (yang ini gw lupa bawa), obat - obatan pribadi atau yang biasa dipakai semacam antimo, panadol, minyak kayu putih, dll (yang ini thanks to Ayu karena dia lengkap banget obat - obatannya), sleeping bag, matras dan alumunium foil yang biasa buat panggangan kalau - kalau ada yang hipotermia lagi. Kalau tenda dan nesting, karena kami sharing, jadi ya di bicarain aja siapa yang akan bawa. Pakai sandal atau sepatu khusus gunung juga penting. Biar kaki kita nyaman saat melangkah. Kalau gunung - gunung sebelumnya mah gw cuma pakai sepatu kanvas gw aja, tapi untuk Gunung Salak, "its a big NO!".

Ketiga 
Pakaian. Pastikan kalian bawa minimal 3 pasang pada saat nanjak di musim hujan. Banyak amat? Ya soalnya, kemaren gw cuma bawa 2 pasang! Gw pikir satu pasang di pakai untuk naik dan turun, satu pasang lagi dipakai saat tidur dan pulang ke Jakarta. Tapi apesnya, pada saat naik kami kehujanan, jadi terpaksa pada saat turun gw juga pakai pakaian basah bekas naik kalau mau pas perjalanan ke jakarta pakai baju kering. Handuk kecil, jaket dan peralatan mandi juga wajib di bawa. Jangan lupa semuanya harus dibungkus dengan plastik yang rapat, jangan sampai satu tetes pun bisa masuk dan membasahi pakaian kita. Alhamdulillah, waktu itu pakaian gw selamat dari hujan, tapi gw lupa untuk bungkus sleeping bag, jaket dan kaos kaki gw dengan plastik. ppffttt....

Keempat
Logistik yang kita bawa harus cukup. Biasanya kita malas beli makanan banyak - banyak karena males bawanya. Padahal itu salah. Di atas sana logistik yang akan kita bawa itu pasti bermanfaat. Indomie, telur, minuman seduh semacam teh, kopi, susu, terus roti, air mineral botol besar, madu saset, cemilan kecil - kecilan yang mengenyangkan itu wajib di bawa menurut gw. Biasanya juga kita beli minuman bersoda, biar ada gulanya sebagai sumber tenaga kita mendaki. hahaha... Tisu basah dan kering juga penting untuk dibawa, apalagi di gunung yang ga ada airnya. Jangan lupa sesuaikan dengan jumlah rombongan. Kalau nasi, bisa disiasati dengan bungkus aja dari basecamp. Biasanya pasti ada yang jual nasi di basecamp, jadi kita ga repot masak nasi di atas sana. Oh ya, jangan lupa juga bawa sendok, gelas dan kertas coklat bungkus nasi biar bisa makan bareng cantik. hehehe...

Kelima
hmmm.. mengetahui dan menghargai kondisi teman mulai dari awal pendakian sampai kembali lagi ke rumah itu wajib. Di atas sana, kita ga akan bisa egois. Percayalah! Harus paham kalau teman sudah ngga sanggup jalan lagi, itu waktunya kita harus break. Jangan pernah sekalipun tinggalin temen kita untuk pergi sendiri, meskipun mau buang air. Karena kita ngga akan pernah tau apa yang akan menimpa kita. Bisa aja kan, kalau kita beraniin diri misah dari yang lain, hal yang ga kita inginkan terjadi. Hiiii...
Oh ya, jujur sama teman tentang kondisi kita juga penting banget loh. Kaya Ayu yang bangunin gw ketika dia menggigil kedinginan, jadi gw bisa ambil tindakan secepatnya. Bukan kaya Maul yang cuma diam aja, sampai gw ga tahu kalau dia udah ga sadarkan diri. Intinya, jangan pernah ga enakan sama temen ketika di gunung, kecuali lu mau minjem duit. hahaha.. #tetep

Keenam
Meskipun kita percaya bahwa teman kita akan saling menjaga dan melindungi kita, tapi tetap pertahanan pertama ada dalam diri kita. Jangan macem - macem deh di sana. Salah - salah kita yang kualat. Kalau kata para backpaker tuh "Jangan mengambil apapun selain gambar, jangan meninggalkan apapun selain jejak, dan jangan membunuh apapun kecuali waktu"

Ketujuh
Tips yang terakhir. Musim hujan gini, mendingan ga usah nanjak lah brooo... enakan bobo cantik di kasur rumah. hehe...

Sekian. Salam pendaki.

Ealahhh.. cem profesional aja! 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar