Jumat, 18 Mei 2012

I hate this feeling

I hate when I really hope something will happen, but in same time, I know it won't

pedih memang, semua perasaan bercampur aduk, antara kecewa, kesal, marah dan menyesal.
semua perasaan itu timbul karena saya yang memaksakan kehendak untuk terus berharap. padahal semua itu hanya semu!

mungkin saya bukan lah orang yang fleksibel untuk menyesuaikan janji yang telah di buat dengan keadaan yang terjadi sesungguhnya. dan saya juga bukan orang yang pandai untuk mengingatkan orang lain tentang perasaan saya, karena semula saya kira, terjadi sekali dua kali menjadi tidak masalah. tapi siapa sangka itu akan menjadi kebiasaan?

saya lalu berpikir, kenapa orang tidak bisa bersikap tegas untuk mengatakan ya atau tidak?karena tidak ingin membuat orang lain kecewa dan sedih? atau karena tidak ingin berkata jujur kalo sebenernya ga mau?tapi menurut gw,menggantungi hal sehingga terlihat tidak pasti itu lebih menyakitkan ketimbang kita berkata jujur!
misalnya dialog
"hari ini kita mau pergi jam berapa?"
"gimana kalo jadinya besok pagi aja?"
saya tau, pergi besok pagi adalah #commonbulshit untuk di jalankan. tapi setelah kelanjutan dialognya adalah
"besok bangun kan aku"
maka keyakinan saya akan janji itu AKAN terlaksana menjadi meningkat. meski, tidak 100% memang. tapi itu cukup membuat saya berharap banyak!

satu pertanyaan saya, kenapa jika orang lain sebenarnya tahu kelemahan mereka, tetapi tetap mereka jalankan?
begadang misalnya.
kita tau kalo kita susah untuk bangun di pagi hari, tapi kenapa kita tetap tidak tidur semalamam? maka jangan salahkan keadaan atau kondisi badan yang menjadi drop sehingga membuat semua janji yang udah di sepakati batal!!

janji jam 10.00-tapi sampai jam 2 siang tetap tidak ada kejelasan. padahal jam 6 sore sudah ada kegiatan lain yang tidak bisa ditinggalkan. meski saya udah konfirmasi berulang kali tentang janji yang di buat dan orang itu bilang "iya, jadi pergi". percaya atau tidak, tiga kata itu mampu membangkitkan semangat saya untuk terus berharap. meski lagi - lagi saya tahu, semua itu hanya SEMU!

mungkin akan beda lagi ceritanya kalau dialog di atas berubah menjadi
"hari ini kita mau pergi jam berapa?"
"gimana kalo ngga jadi aja, kayanya ngga akan sempat untuk pergi"
Dialog itu memang sesaat bikin saya sedih. tapi at least saya ada kejelasan. kejelasan kalau janji itu benar - benar batal dan saya berhenti berharap sampai disitu! seandainya kalian tahu, saya menolak semua ajakan orang lain karena sudah memiliki janji. bukan, bukan ajakan orang lain yang saya tolak, tapi itu ajakan ORANG TUA saya! itu semua demi saya bisa menepati janji saya juga!!!
dan seandainya kalian tahu reaksi mereka ketika janji itu (nampak) BATAL? mereka tertawa, menyindir,  dan heran!!

saya tahu, API tidak bisa dilawan dengan API. API memang harus di lawan dengan AIR agar padam. Tapi saya tidak bisa terus - terusan menjadi AIR. and to be honest, you wasted my time, for sure with this situation.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar