Minggu, 12 Februari 2017

Dia adalah suami ku


Dia adalah suami ku.
Mungkin kalau ada yang belum tahu, kami bertemu karena tugas kampus, dan aku harus berterima kasih dengan dosen ku untuk itu.
Mungkin itu cara Tuhan untuk mengenalkan kami. Siapa yang sangka 7 tahun kemudian, dia adalah suami ku :)
Tak perlu ku ceritakan bagaimana pasang surutnya hubungan kami. Tak mengelak bahwa tahun pertama adalah awal yang berat untuk kami belajar memahami dan mengerti karakter satu sama lain. Meski pernah lelah dan terlintas untuk berhenti, tapi tidak untuk menyerah dengan keadaan.

Years by years..

Kami semakin mengenal satu sama lain. Semakin belajar untuk menahan ego masing - masing. Tanyakan aku bagaimana kami berjuang karena terpisah jarak setelah kami lulus. Tanyakan dia bagaimana kami menahan rindu karena sebelumnya kami bisa bertemu setiap hari, setiap saat. Dan itu semakin menguatkan kami.

Awal Februari 2016
Masih jelas terlintas di ingatan ku. Tak ada proposal romantis seperti kebanyakan orang. Waktu itu aku masih liburan di tengah pulau, dia nelpon untuk mengabarkan bahwa awal Februari dia akan datang bersama orang tuanya untuk menemui orang tua ku.
Without any planning, suddenly he came to my father and asked me to marry him.

Isn't it sweet, huh?
Setelah bertahun - tahun penasaran, akhirnya aku tahu rasanya. It was indescribable. Terharu, terlalu senang, excited, ga percaya, semua jadi satu. 

10 December 2016
Adalah hari sakral untuk kami berdua mengukir sejarah. Hari kami untuk memulai kehidupan yang baru.
Kami bahagia. Orang tua kami bahagia. Semua orang bahagia karena kita.

Terima kasih suami ku,
Untuk memilih ku sebagai tulang rusuk mu, memilih ku untuk menyempurnakan separuh agamamu.
Untuk memilih ku sebagai orang yg akan terus mendampingi mu dalam keadaan senang atau susah, sehat atau sakit..
Untuk memilihku menjadi partner seumur hidupmu..
Untuk menerima ku apa adanya aku, menerima semua kekuranganku.
Untuk mempercayaiku menjadi ibu dari anak - anak mu nanti..

Terima kasih suami ku,
Untuk mau menjadi imam-ku, pemimpin keluarga kecil kita..
Untuk semua peluh keringat yg kau usahakan untuk keluarga kita..
Untuk selalu berusaha membuat ku bahagia meski kita terpisah jarak..

Semoga keluarga kita selalu diberkahi Allah, diberikan keturunan yang sholeh dan sholehah, dimudahkan segala urusan kita, dilancarkan rezekinya. Amin ya rabbalalamin...


Dengan penuh kerinduan dan Cinta,
Istrimu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar